About Me

header ads

Lahirnya Hypno-Tapping

Lahirnya Hypno-Tapping

Sejarah mencatat bahwa Emotional Freedom Technique (EFT) lahir dari kisah nyata seorang gadis bernama Marry yang sejak kecil menderita fobia terhadap air. Saat itu, Dr. Roger Callahan, seorang dokter sekaligus hipnoterapis, menemukan cara sederhana dengan mengetuk titik akupunktur di bawah kelopak mata Marry selama kurang lebih satu menit. Hasilnya mengejutkan: fobianya hilang seketika, bahkan keluhan sakit lambung yang ia derita pun ikut lenyap.

Penemuan tersebut menjadi cikal bakal Thought Field Therapy (TFT) yang kemudian disederhanakan oleh muridnya, Garry Craig, menjadi EFT (Emotional Freedom Technique). Teknik ini memadukan psikologi modern, kinesiologi, akupunktur tanpa jarum, dan sistem energi tubuh manusia.

Di Indonesia, EFT kemudian diperkenalkan lebih luas oleh Ahmad Faiz Zainuddin melalui SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) serta Reza Gunawan dari True Nature Holistic Healing. Menariknya, banyak praktisi sepakat bahwa EFT tetap efektif meskipun dilakukan dengan penuh keraguan—hal ini terbukti dari pengalaman banyak orang, termasuk saya.

Awal perkenalan saya dengan teknik ini berasal dari tulisan A.S. Laksana berjudul Keajaiban Ujung Jari Anda. Karena rasa penasaran, saya mencobanya pada diri sendiri. Hasilnya mengejutkan: kepala berat dan pusing yang saya rasakan hilang seketika. Beberapa kali percobaan berikutnya pun memberikan hasil yang konsisten. Sederhana, tapi luar biasa.

Orang pertama yang saya coba bantu dengan teknik ini adalah seorang teman kantor, Rina Nurtiti dari PMI Kabupaten Brebes. Ia sering menderita migrain kronis. Awalnya ia menolak karena skeptis, tetapi akhirnya bersedia mencoba. Ajaibnya, migrain yang ia rasakan langsung mereda. Ia sempat berkata, “Jangan-jangan ini hanya efek sementara.” Namun nyatanya, efeknya bertahan lebih lama dari yang ia bayangkan.

Tahun 2012, saya mulai membuka layanan hipnoterapi. Namun, saat itu hipnoterapi masih banyak dipandang sebelah mata, bahkan dianggap “abu-abu”. Karena itu, saya memilih mempraktikkan EFT yang saya pelajari secara otodidak. Selama satu minggu penuh, saya menawarkan terapi gratis dengan EFT—dan hasilnya sungguh melampaui ekspektasi.

Pengalaman ini akhirnya mendorong saya untuk memperdalam EFT langsung ke Eddy Iskandar dari EFT Center. Dari sanalah saya semakin yakin bahwa EFT dapat menjadi metode terapi yang efektif, terlebih ketika dikombinasikan dengan Hipnoterapi. Sejak saat itu, saya mulai menggunakan EFT dalam layanan Griya Hipnoterapi MPC sejak tahun 2012.

Hasil praktik lapangan mengajarkan saya satu hal penting:

Hipnoterapi bekerja menembus pikiran bawah sadar, sementara EFT melancarkan sistem energi tubuh. Ketika keduanya dipadukan, lahirlah sebuah metode terapi yang lebih cepat, lebih dalam, dan lebih efektif.

Dari sinilah lahir sebuah program baru yang saya beri nama:

Hypno-Tapping 

Sebuah perpaduan antara kedalaman hipnosis dan keajaiban tapping—hadir untuk membantu siapa saja yang ingin terbebas dari beban emosional, pikiran negatif, maupun gangguan psikosomatis.