 |
| Cerita tentang Hypno-Tapping |
Saya pertama kali mengenal EFT (Emotional Freedom Technique) bukan dari kelas resmi, melainkan dari sebuah tulisan karya A.S. Laksana berjudul Keajaiban Ujung Jari Anda. Dari situlah rasa penasaran saya tumbuh. Saya mencobanya pada diri sendiri—hanya dengan mengetuk titik-titik tertentu, kepala berat dan pusing yang saya rasakan tiba-tiba hilang begitu saja. Beberapa kali percobaan berikutnya pun memberikan hasil yang sama: luar biasa.
Pengalaman pertama yang benar-benar menguatkan keyakinan saya adalah ketika saya mempraktekkan EFT pada seorang teman kantor, Rina Nurtiti dari PMI Kabupaten Brebes. Ia sering mengalami migrain yang cukup mengganggu. Awalnya ia skeptis, bahkan menolak. Namun, setelah saya coba terapkan, secara ajaib migrainnya hilang saat itu juga. Ia sempat berkata, “Jangan-jangan ini hanya efek sementara…” Tapi kenyataannya, hasilnya bertahan.
Tahun 2012, saat saya mulai membuka layanan hipnoterapi, masih banyak penolakan. Hipnoterapi dianggap abu-abu, penuh keraguan. Karena itulah, saya lebih sering mempraktikkan EFT yang saya pelajari secara otodidak. Selama satu minggu penuh, saya menawarkan terapi gratis dengan teknik EFT, dan hasilnya sungguh di luar ekspektasi: banyak orang merasakan perubahan nyata.
Pengalaman itu yang kemudian membawa saya untuk belajar lebih dalam kepada Eddy Iskandar dari EFT Center. Dari sanalah saya semakin memahami betapa efektifnya EFT jika dipadukan dengan pendekatan terapi pikiran. Sejak 2012, EFT mulai resmi saya gunakan dalam layanan Griya Hipnoterapi MPC.
Perjalanan panjang ini memberi saya satu kesimpulan penting:
Hipnoterapi mampu menyentuh pikiran bawah sadar, sementara EFT membuka aliran energi tubuh. Ketika keduanya dikombinasikan, lahirlah sebuah metode yang lebih kuat, sederhana, dan efektif.
Inilah yang kemudian saya namakan:
Hypno-Tapping
Sebuah perpaduan antara kedalaman hipnosis dan keajaiban tapping, yang kini menjadi salah satu layanan unggulan di Griya Hipnoterapi MPC.
